Ust. Harry Santosa
Sesungguhnya tidak ada seorangpun anak yg berdoa dan
berharap lahir ke dunia dalam keadaan nakal dan jahat.
Jika sempat lihatlah wajah-wajah bengis mengerikan anak dan
remaja yg tawuran, atau perhatikan wajah sayu dan tatapan kosong anak2 depresi
dan korban narkoba, atau jenguk jiwa2 remaja galau melalui mata bingung dan
frustasi mereka dibalik tawa dan canda yg tak bermakna.
Maka jujurlah apakah mereka mau ditakdirkan demikian? Maka
jujurlah apakah Allah swt menghendaki keburukan bagi hamba2Nya? Maka jujurlah,
apakah itu dosa mereka shg mereka demikian?
Sesungguhnya mereka adalah korban kelalaian kita para
orangtua, mereka korban obsesi dan kesembronoan yg merusak fitrah baik mereka.
Ingatlah bhw mereka dahulu adalah bayi2 mungil yg lucu, yg senyum, tawa dan
tangisnya meluluhkan hati siapapun. Lalu bagaimana bisa di kemudian hari bayi2
ini menjadi beringas, nakal dan jahat?
Sesungguhnya setiap anak yg lahir dalam keadaan fitrah.
Sesungguhnya juga bhw Allah tdk akan merubah semua fitrah baik yg ada dalam
diri mereka sampai lingkungan, sistem pendidikan, orangtua dll berbuat gegabah
"sok tahu" merubahnya shg terluka, tersimpangkan, atau terpendam
selama2nya.
Anak2 kita bukanlah kertas putih yg bisa kita jejali dgn
tulisan sebanyaknya dan semaunya, bukan! Anak2 kita adalah mutiara terpendam yg
mesti disucikan dan disadarkan akan keindahan keunikan mutiara yg mereka
dtakdirkan Allah swt utk memilikinya. Mutiara yg tdk perlu diasah, hanya perlu
diletakkan pd tempat yg sesuai dan terang agar cahayanya berkilau sempurna.
Berbaik sangkalah kpd Allah swt.
Jangan gegabah menjejali mutiara ini dengan beragam zat
imitasi dgn maksud agar semakin indah. Tidak perlu. Mutiara ini hanya perlu
ditemani, disentuh dengan cinta yg tulus, dan diletakkan pd tempat dan sudut yg
tepat shg cahayanya berpendar pendar indah menebar manfaat rahmat menyelimuti
dunia. Cahayanya menjadi penyejuk mata kita, sebagaimana doa2 kita ttg
keturunan yg baik.
Maka, yakinlah bahwa mutiara akan bertambah indah bila
berkumpul dengan mutiara. Mutiara akan tenggelam dalam lumpur hitam yg pekat.
Yakinlah ruh2 yg baik akan merapat bershaf2 menuju kemuliaannya. Maka
perbaikilah fitrah kita wahai orangtua, sucikanlah fitrah kita sebelum kita
mensucikan fitrah anak2 kita melalui pendidikan.
Sesungguhnya apa yg keluar dari fitrah yg baik akan diterima
oleh fitrah yg baik. Apa yg keluar dari hati yg bersih dan damai maka akan tiba
di hamparan hijau hati yg bersih dan damai. Apa yg hanya dari mulut semata,
maka akan berhenti di telinga saja.
Mari kita renungkan, siapakah di muka bumi makhluk yg paling
ridha mensucikan diri demi anak kita? Saya yakin anda bisa jujur menjawabnya...
Salam Pendidikan Peradaban
#pendidikanberbasis potensi dan akhlak
No comments:
Post a Comment