Ust. Harry Santosa
Membangkitkan fitrah anak anak kita sebaiknya tidak parsial.
Keseluruhan fitrah personal mesti bertemu dengan keseluruhan fitrah komunal.
Itu semua agar peran peradaban personal anak2 kita kelak
akan lebih bermanfaat dan membawa rahmat apabila bertemu dengan peran peradaban
komunalnya.
Ibarat tumbuhan, maka faktor personal atau internal seperti
akar, batang dan daun serta bunga dan buahnya mesti dibangkitkan sesuai tahap
perkembangannya dengan memperhatikan faktor eksternalnya.
Faktor komunal atau eksternal pada tumbuhan meliputi
habitat, jenis tanah, musim dll yang harus relevan dan sesuai dengan faktor
internal.
Fitrah komunal anak anak kita setidaknya meliputi fitrah
alam dan lokalitas serta budaya, yaitu dimensi tempat dimana anak kita
ditakdirkan tinggal. Lalu, fitrah zaman dan realitas masyarakat, yaitu dimensi
waktu dimana anak kita ditakdirkan hidup.
Ingatlah bahwa Fitrah personal anak anak kita setidaknya
meliputi fitrah keimanan, fitrah bakat, fitrah belajar, fitrah perkembangan.
Semua fitrah dalam Dimensi Manusia ini menjadi sentra pertumbuhan fitrah yang
akan membawa kepada peran peradaban.
Fitrah bakat tanpa fitrah keimanan akan melahirkan talented
professional yang berakhlak buruk, begitupula sebaliknya fitrah keimanan tanpa
fitrah bakat akan melahirkan orang2 beriman yg paham agama namun sedikit
bermanfaat.
Lihatlah mereka yang berbakat menjadi pemimpin tanpa akhlak
maka akan menjadi diktator. Begitupula mereka yang bertauhid tanpa bakat, akan
sangat sedikit memberi manfaat.
Fitrah belajar tanpa fitrah keimanan akan melahirkan para
sciencetist dan innovator yang berbuat kerusakan di muka bumi, begitupula
sebaliknya fitrah keimanan tanpa fitrah belajar akan melahirkan generasi agamis
namun mandul dan tidak kreatif.
Fitrah belajar tanpa fitrah bakat akan melahirkan pembelajar
yang tidak relevan dengan jatidirnya, begitupula sebaliknya, fitrah bakat tanpa
fitrah belajar akan melahirkan orang berbakat yang tidak innovatif. Berapa
banyak kita lihat orang yang bakatnya hanya berhenti sebagai hobby semata.
Semua fitrah personal itu jika tidak ditumbuhkan sesuai
fitrah perkembangannya akan membuat generasi yang tidak matang dan tidak utuh
menjadi dirinya.
Fitrah belajar dan fitrah bakat yang tumbuh bersamaan dengan
fitrah keimanan melahirkan generasi yg inovatif, produktif dan berakhlak mulia.
Dimensi Manusia di atas kemudian akan menjadi penuh rahmat
ketika bertemu dengah fitrah komunal berupa Dimensi Alam dan Dimensi Zaman
serta Sistem Nilai.
Akhirnya semua fitrah personal harus relevan dengan fitrah
komunal agar mampu menjadi problem solver dan solution maker bagi realitas
sosial masyarakatnya (life skill dan sosial bisnis / mujahid), menjadi
konservator dan innovator bagi alamnya (ecopreneur / mujadid), menjadi pahlawan
bagi peradabannya (mutaqin).
Fitrah belajar yang ditumbuhkan secara kolektif melalui
pendidikan peradaban akan bertemu dengan fitrah alam dan lokalitas sehingga
melahirkan peradaban belajar yang inovatif dalam memakmurkan bumi.
Fitrah bakat yang ditumbuhkan secara komunitas melalui
pendidikan peradaban akan bertemu dengan fitrah zaman dan realitas ummat
sehingga melahirkan peran peradaban yang produktif dalam karya karya solutif
bagi problematika ummat.
Fitrah keimanan yang ditumbuhkan secara berjamaah melalui
pendidikan peradaban akan bertemu dengan fitrah sistem nilai ilahiah sehingga
melahirkan peradaban yang berakhlak yang mulia.
Mari kita sucikan, bangkitkan dan tumbuhkan semua fitrah
anak2 kita baik fitrah personal maupun fitrah komunal secara simultan melalui
pendidikan berbasis fitrah bersama keluarga dan komunitas. Agar tumbuhan itu
memiliki akar yang kokoh menghunjam ke tanah, batang yang besar menjulang ke langit,
daun daun yang rimbun subur menaungi siapapun di bawahnya, serta bunga dan buah
yang indah menebar rahmat dan manfaat.
Salam Pendidikan Peradaban
#pendidikanberbasispotensi
#pendidikanberbasisfitrah dan akhlak
No comments:
Post a Comment