By. Bpk Harry Santosa
Home Education atau home based education atau pendidikan
berbasis rumah adalah amanah dan kesejatian peran dari setiap orangtua yg tak
tergantikan oleh siapapun dan tdk bisa didelegasikan kpd siapapun.
HE bukanlah memindahkan persekolahan ke rumah, bukan pula
menjejalkan (outside in) berbagai hal kpd anak2 kita namun membangkitkan
dan menumbuhkan (inside out) potensi fitrah2 dalam diri kita dan anak2 kita
agar mencapai peran sejati peradabannya dengan semulia2 akhlak.
Rumah2 kita adalah miniatur peradaban, bila potensi fitrah2
baik bisa ditumbuhsuburkan dan dimuliakan di dalam rumah2 kita maka secara kolektif
menjadi baik dan mulialah peradaban. Setiap anak kita setidaknya memiliki 4
potensi fitrah sejak dilahirkan
1. Potensi fitrah keimanan, setiap bayi yg lahir pernah
bersaksi bhw Allah sbg Robb. Maka setiap bayi yg lahir pd galibnya mengenal dan
merindukan sosok Robb.
2. Potensi fitrah belajar, setiap bayi yg lahir adalah
pembelajar tangguh sejati
3. Potensi fitrah bakat, setiap bayi yg lahir adalah unik,
memiliki sifat bawaan yg kelak akan menjadi panggilan hidup dan peran spesifik
nya di muka bumi
4. Potensi fitrah perkembangan, setiap bayi sampai
aqilbaligh dan sesudahnya, memiliki tahap2 perkembangan yg harus diikuti. Tdk
berlaku kaidah makin cepat makin baik.
Ke 4 potensi fitrah ini sebaiknya simultan, seimbang
dan terpadu. Kurang salah satunya akan memberikan hasil yang tidak paripurna.
Jika pendidikannya benar dan tepat, maka resultansi dari ke 4 fitrah ini adalah
insan kamil yang memiliki peran peradaban
Fitrah bakat tanpa fitrah keimanan akan melahirkan talented
professional yang berakhlak buruk, begitupula sebaliknya fitrah keimanan tanpa
fitrah bakat akan melahirkan orang2 beriman yg paham agama namun sedikit
bermanfaat.
Lihatlah mereka yang berbakat menjadi pemimpin tanpa akhlak
maka akan menjadi diktator. Begitupula mereka yang bertauhid tanpa bakat, akan
sangat sedikit memberi manfaat.
Fitrah belajar tanpa fitrah keimanan akan melahirkan para
sciencetist dan innovator yang berbuat kerusakan di muka bumi, begitupula
sebaliknya fitrah keimanan tanpa fitrah belajar akan melahirkan generasi agamis
namun mandul dan tidak kreatif.
Fitrah belajar tanpa fitrah bakat akan melahirkan pembelajar
yang tidak relevan dengan jatidirnya, begitupula sebaliknya, fitrah bakat tanpa
fitrah belajar akan melahirkan orang berbakat yang tidak innovatif. Berapa
banyak kita lihat orang yang bakatnya hanya berhenti sebagai hobby semata.
Semua fitrah personal itu jika tidak ditumbuhkan sesuai
fitrah perkembangannya akan membuat generasi yang tidak matang dan tidak utuh
menjadi dirinya.
Fitrah belajar dan fitrah bakat yang tumbuh bersamaan dengan
fitrah keimanan melahirkan generasi yg inovatif, produktif dan berakhlak mulia.
No comments:
Post a Comment