Ust. Harry Santosa
Firaun memang Raja Besar pada zamannya, kesuburan Mesir dengan
aliran Sungai Nil membuat negeri ini bagai adidaya, bahkan Firaun menyebut
dirinya "ana robbukumul a'laa" , sayalah Tuhan kalian yang Maha
Tinggi. Pyramid dibangun memang sebagai Symbol keinginan menjadi Tuhan bahkan
melampauiNya.
Allah mengadzab Firaun bukan karena Firaun tidak melek
teknologi, tidak paham literasi, tidak piawai manajemen dan kepemimpinan
dstnya, namun Allah mengadzab firaun karena "...aladzina thogow fil
bilad", karena Firaun membangun sistem yg melampaui kewenangan Tuhan,
sistem yang hendak menyeragamkan potensi fitrah fitrah. Tentu saja krn Firaun
telah merasa telah menjadi Tuhan.
Padahal, karena bukan Tuhan maka sudah pasti sistem yang
dibangunnya itu "..waaktsaru fihaalfasad", banyak merusak fitrah
manusia dan alam.
Hari ini barangkali tidak ada yang sedigdaya Firaun, andai
kedigdayaan Amerika setara Firaun, maka bisa dibayangkan begitu banyak bekal
yang dibutuhkan Musa. Lihatlah bagaimana Allah membekali Musa as, sejak Harun
as sebagai pendamping, sampai mukjizat yang sangat banyak. Kegentaran Musa as
sangat manusiawi mengingat kehebatan Firaun. Firaun adalah lambang kekuatan
sistem dalam ketaatan, kekuatan, keilmuan dan teknologi.
Namun hari ini, kita yg intelek, cerdas, melek literasi,
jago komunikasi dll tergagap2 hanya utk mengatakan bahwa UN itu buruk, KurNas
seragam itu buruk, sistem pendidikan yang ada itu buruk karena telah mencerabut
banyak fitrah anak anak kita dstnya apalagi menghapusnya. Padahal mengatakan
kebenaran seperti itu hanya didepan sebuah sistem yg tdk sehebat dan searogan
Firaun.
Padahal kita punya banyak pilihan untuk mendidik anak2 kita
sendiri di rumah2 kita, di komunitas kita secara berjamaah atau berbasis
komunitas. Padahal hari ini kehebatan keilmuan itu bukan lagi ada di sekolah2
dan di kampus2, tetapi di tangan para Maestro Kehidupan dan dunia maya.
Mungkin Firaun Modern telah berhasil menyembelih mental
LAKI-LAKI pada bangsa ini agar tidak lahir MUSA MUSA yang berani mengambil alih
perbudakan belajar menjadi kemerdekaan belajar, perbudakan fitrah menjadi
kemerdekaan fitrah.
Mungkin IBU IBU MUSA zaman ini, sudah tidak mau memberikan
ASI. Pendidikan fitrahnya pada MUSA MUSA kecil yang masuk ke dalam sistem
Firaunisme modern. Mereka lebih suka menyerahkan begitu saja anak anaknya untuk
dipelihara firaun modern.
Mungkin mental budak kita sudah lebih buruk daripada mental
budak bangsa Israil yang juga dijajah Firaun lebih dari 350 tahun sehingga sama
sekali tidak berkenan hijrah.
Semoga Allah swt, melahirkan kembali Musa Musa peradaban
dari rumah rumah kita dan di jamaah kita, melalui Ibu Ibu Musa yang mendidik
anak2nya dari sumber kemurnian fitrah nya, semurni air susu para Bundanya.
Salam Peradaban
#pendidikanberbasisfitrah dan akhlak
#pendidikanberbasispotensi
No comments:
Post a Comment