Friday, July 10, 2015

Rumah Tangga itu Kerja sama




Sore itu aku begitu lelah sepulang bekerja. Meski sebentar lagi waktu berbuka tiba, aku tak kuasa menahan godaan kasur yang terhampar. Ah, padahal rencanaku sepulang kerja ini akan memasakkan sesuatu yang spesial untukmu.

Kuminta izinmu untuk sekedar merebahkan tubuhku walau sebentar saja. Kau pun mengangguk mengizinkan. Dan ternyata aku begitu nyenyak terbuai mimpi. Kau membangunkanku dengan lembut tepat setengah jam sebelum waktu berbuka tiba.

“Ah, kenapa baru sekarang dibangunkan, kan aku belum memasak untuk kita berdua?”

“Udah, sana cuci muka.”

“Okelah.”

Keluar dari kamar mandi, aku menemukan sesuatu yang luar biasa. Baju-baju kotor sudah dicuci, piring dan gelas kotor sudah bersih, sampah sudah dibuang dan di atas meja sudah terhampar dua gelas teh manis, buah-buahan, makanan lain untuk membatalkan puasa kita. “Udahlah sayang, kita nanti buka di luar saja. Kamu pasti capek banget kan?”

Ah sayang, selalu saja ada caramu membuatku terharu. Kejutan-kejutan kecilmu membuatku merasa menjadi wanita paling bahagia. Kau begitu bersabar atas diriku, mengingatkan saat aku salah, tak sungkan membantu pekerjaan rumah tangga. Terima kasih sayang, telah menjadikanku pendampingmu.

Dari istimu yang tak sempurna