Sunday, April 19, 2015

Surat Cinta untuk Suamiku

Bagaimana kabarmu saat ini, Sayang?
Apa saja yang kau lakukan hari ini, Sayang?
Rasa-rasanya pertanyaan dengan garis besar kalimat seperti di atas takkan habis diuraikan.

Meski sebelum kita mengikat janji suci itu, aku baru saja mengenalmu, tetapi rasanya aku sudah mengenalmu bertahun-tahun. Begitu mudahnya jalan pertemuan kita. Begitu mulusnya restu keluarga untuk kelanjutan hubungan kita. Dan begitu mudahnya mempersiapkan hari bersejarah kita. Alhamdulillah.

Sayangku, begitu mudahnya pula aku beradaptasi bersamamu. Nyamannya hati ini ketika di sampingmu, dan rindunya rasa ini ketika kau jauh dariku.




Sayang, aku adalah wanita yang penuh dengan kekurangan. Aku juga tak tahu, apa yang menjadi alasan bagimu untuk memilihku. Yang jelas sekarang aku merasa sangat beruntung kau pilih. Menjadi tempat berbagi kisahmu adalah sesuatu yang luar biasa untukku.

Sayang, aku juga tak tahu bagaimana kau memutuskan menjalani sisa hidupku bersamaku. Padahal, aku adalah wanita yang belum genap sebulan kau kenal ketika ikrar suci kita terucap. Satu hal yang kujanjikan padamu, aku akan terus berusaha memperbaiki diri dan terus belajar.

Sayang, aku tahu kita sama-sama tak sempurna. Terima kasih atas komitmenmu bersamaku agar kita bisa saling melengkapi.

Sayang, masih begitu banyak kekurangan dan kelemahanku, aku harap kau tak lelah mengingatkan tulang rusukmu ini agar menjadi pribadi yang lebih baik.

Sayang, mari bersama-sama melangkah dengan tangan tergenggam erat, mewujudkan impian kita, membesarkan gadis kecil kita, dan menggapai satu tempat di Surga-Nya.

Untukmu belahan jiwaku, Nugroho Dewangga.

No comments:

Post a Comment